Cara Kerja Dongkrak Hidrolik

Cara Kerja Dongkrak Hidrolik

Cara Kerja Dongkrak Hidrolik | Ban bocor menjadi salah satu masalah paling umum yang terjadi pada kendaraan roda 4 atau lebih. Saat memperbaikinya, dongkrak hidrolik kerap digunakan untuk mempermudah melepas ban mobil tanpa repot mengeluarkan tenaga berlebih.

Apa Itu Dongkrak Hidrolik?

Cara Kerja Dongkrak Hidrolik
Cara Kerja Dongkrak Hidrolik

Pada dasarnya, dongkrak atau car jack merupakan tuas yang digunakan untuk mengangkat beban berat, termasuk alat-alat industri dan kendaraan. Dengan adanya dongkrak akan mempermudah pekerjaan manusia saat harus mengangkat benda yang beratnya mencapai ratusan kilogram, sehingga tidak perlu kewalahan mengangkat manual dengan tangan.

Di pasaran, Anda dapat menemukan bermacam-macam jenis dongkrak untuk kebutuhan mekanik, otomotif, hingga industri dengan dengan bentuk, cara kerja, dan spesifikasinya masing-masing. Namun, secara umum dua jenis dongkrak berdasarkan sistem gayanya yaitu dongkrak mekanik dan hidrolik.

Di saat dongkrak mekanik menggunakan sistem mekanis dalam menambahkan gaya ketika pengguna mengangkat beban berat, maka dongkrak hidrolik memaksimalkan kinerja tekanan hidrolik oleh fluida cair.

Dongkrak hidrolik adalah jenis dongkrak yang mengandalkan liquid atau cairan khusus (fluida cair) untuk membantu proses pengangkatan alat berat. Dongkrak hidrolik umum dijadikan sebagai alat mesin press untuk melepas atau memasang komponen alat tertentu yang sulit dikerjakan.

Meski space dan ukurannya kecil, namun dongkrak hidrolik mudah dalam pengoperasiannya, ditambah memiliki mobilitas tinggi dan perawatan yang mudah. Karena itu, dongkrak hidrolik termasuk jenis dongkrak yang paling banyak digunakan.

Karena menjadi alat yang penting bagi setiap pengendara roda 4, maka Anda perlu tahu cara kerja dongkrak hidrolik berikut ini.

Baca juga: Sewa Hydraulic Torque Wrench

Cara Kerja Dongkrak Hidrolik Berdasarkan Hukum Pascal

Pada dasarnya, cara kerja dongkrak hidrolik sederhana bekerja berdasarkan hukum Pascal. Di mana hukum Pascal sendiri menyatakan, “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar (sama rata)”.

Jadi, dongkrak hidrolik bekerja dengan memberikan tekanan pada ruang berisi minyak atau zat cair yang dikenal dengan fluida. Saat satu sisi ruang diberi tekanan atau daya tertentu, maka sisi lainnya akan memunculkan tekanan lebih besar dari tekanan yang semula dikeluarkan.

Fluida sendiri dimanfaatkan dengan mengubahnya menjadi tekanan. Untuk dapat menghasilkan tekanan, maka harus ada hambatan aliran cairan dalam sistem hidrolik.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa cermati gambar cara kerja dongkrak hidrolik berikut.

Cara Kerja Dongkrak Hidrolik Berdasarkan Hukum Pascal
Cara Kerja Dongkrak Hidrolik Berdasarkan Hukum Pascal. Sumber: Blog Tehniq

Berikut penjelasan dari cara kerja dongkrak hidrolik berdasarkan hukum Pascal di atas. Cara kerja dongkrak hidrolik sederhana dimulai saat piston sedang tertarik, maka akan terjadi perluasan ruang di dalam pompa.

Semakin besar ruang di dalam pompa, maka tekanannya akan semakin kecil. Hal ini dapat terjadi karena tekanan udara jauh lebih tinggi dibandingkan tekanan ruang pompa.

Adanya perbedaan tekanan tersebut membuat fluida otomatis mengalir masuk ke ruang dongkrak, melalui check valve di saluran inlet. Ketika piston didorong masuk atau dilepas, gerakan tersebut akan menimbulkan tekanan fluida atau minyak yang berusaha keluar. Tekanan yang bisa sangat besar tersebut kemudian mengeluarkan energi potensial fluida.

Tekanan yang besar saat fluida berusaha keluar inilah yang kemudian mengeluarkan energi potensial fluida. Setelah melalui hambatan-hambatan yang ada pada rangkaian sistem hidrolik, fluida baru akan menghasilkan tekanan.

Cara Kerja Dongkrak Hidrolik Botol

Dongkrak hidrolik botol adalah salah satu jenis dongkrak yang bekerja dengan prinsip hukum Pascal, yaitu mengandalkan cairan fluida. Dinamakan dongkrak hidrolik botol karena dongkrak ini berbentuk seperti botol. Dongkrak jenis ini juga termasuk banyak digunakan di bengkel mobil maupun dimiliki secara pribadi.

Cara kerja dongkrak hidrolik botol tidak jauh berbeda dari penjelasan sebelumnya. Cara kerjanya untuk mengangkat mobil yaitu dengan dipompa menggunakan tuas yang sudah disertakan pada dongkrak.

Lalu, jika ingin menurunkan beban berat yang diangkat, Anda tinggal mengendorkan katupnya. Jenis dongkrak hidrolik botol pun terdiri dari berbagai pilihan kapasitas, mulai dari 2 ton, 5 ton, bahkan 100 ton.

Baca juga: Sewa Hydraulic Jack Cylinder

Penutup

Itulah tadi penjelasan cara kerja dongkrak hidrolik yang kerap dimanfaatkan untuk mengangkat alat-alat berat. Meski kecil, namun keberadaan dongkrak hidrolik sangat penting di berbagai industri, mulai dari otomotif hingga perkapalan.

Standar Torsi Pengencangan Baut

Standar Torsi Pengencangan Baut

Torsi Pengencangan Baut | Baut merupakan pengikat berulir pada bagian silindernya. Di salah satu ujungnya terdapat bagian yang disebut sebagai kepala baut yang biasanya memiliki bentuk segi enam atau segi empat.

Baut umum menjadi pasangan dari mur, penggunaannya adalah untuk mengikat atau menyatukan dua komponen pada rangkaian mesin menjadi satu. Untuk memasang baut, Anda perlu memahami lebih dulu tentang torsi pengencangan baut.

Baut sering diaplikasikan pada mesin-mesin kendaraan, alat elektronik, maupun tembok ketika hendak dipasangi benda yang akan digunakan untuk menahan beban. Meski mengencangkan baut terlihat sebagai pekerjaan yang sepele. Namun, jangan salah, proses pemasangan baut membutuhkan metode atau teknik pengencangan yang tepat.

Pengencangan baut memerlukan perhatian khusus dan tidak boleh dilakukan sembarangan. Sebab, jika baut yang dipasang terlalu kencang atau bahkan tidak kencang sama sekali akan mempengaruhi fungsi dari komponen yang disatukan.

Apabila baut yang dipasang dengan asal-asalan, pada akhirnya akan dapat menjadi ancaman resiko keselamatan bagi pengguna komponen, karena kinerja komponen yang tidak maksimal. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesesuaian antar komponen saat memasang baut, termasuk variasi tegangan pada sambungan baut.

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat mengencangkan baut yaitu besaran torsi pengencangan baut dan sudut yang diperlukan.

Standar Torsi Pengencangan Baut

Standar Torsi Pengencangan Baut
Standar Torsi Pengencangan Baut

Bagi Anda yang belum familiar, torsi adalah gaya puntir yang diperlukan untuk mengencangkan baut dalam sambungan baut. Dengan kata lain, torsi merupakan pengukuran gaya puntir yang dibutuhkan dari sambungan baut mur. Torsi dipengaruhi oleh jarak antara titik gaya dengan sumbu putar.

Ketika mengencangkan baut, menentukan ukuran torsi yang tepat sangat penting agar koneksi yang aman dan kuat dapat dipastikan. Ukuran torsi inilah yang mempengaruhi baut menjadi sangat kencang atau justru longgar. Kekencangan untuk masing-masing baut sudah memiliki standar ukuran torsinya sendiri.

Torsi yang tidak sesuai apabila menghasilkan kelonggaran, akan menyebabkan kegagalan struktural. Sebaliknya, jika torsi yang terlalu tinggi maka akan membuat baut menjadi cepat aus atau slek, bahkan bisa patah saat pengencangan.

Tentu hal ini sangat merusak baut atau komponen yang dihubungkan. Anda bisa menggunakan alat Digital Torque Wrench untuk memperhatikan besar torsi saat mengencangkan baut.

Standar torsi pengencangan baut sendiri dapat bervariasi tergantung pada jenis baut, ukuran baut, dan material yang digunakan.

Misalnya, baut tanpa treatment apa pun, maka nilai torsinya berbeda dengan baut dengan ring/washer, maupun baut dengan pelumas. Maupun pemasangannya pada rangkaian mesin, misalnya torsi pengencangan baut kepala silinder motor dan torsi pengencangan baut roda mobil.

Namun, standar ini biasanya sudah diberikan oleh produsen peralatan atau perangkat yang menggunakan baut, misalnya torsi pengencangan baut cvt honda. Umumnya, standar torsi pengencangan baut dinyatakan dalam satuan Newton meter (Nm) atau pound-kaki (lb-ft).

Tabel Torsi Pengencangan Baut

Ukuran tiap jenis baut berbeda-beda antara satu dan lainnya, sehingga torsinya pun juga bervariasi. Anda bisa menggunakan referensi pada tabel torsi pengencangan baut pdf di bawah ini untuk mencari tahu torsi baut sesuai ukurannya.

Tabel Torsi Pengencangan Baut PDF
Tabel Torsi Pengencangan Baut. Sumber: Hyprowira

Berikut penjelasan cara menghitung dan membaca tabel torsi pengencangan baut di atas.

Cara Menghitung Torsi Pengencangan Baut

Nilai torsi sendiri digunakan sebagai acuan untuk mengencangkan baut. Selain itu, dari sana Anda bisa mengetahui seberapa besar sudut yang dibutuhkan hingga baut dapat terpasang dengan tepat sempurna.

Untuk mempermudah mencari tahu besarannya, Anda dapat mengacu pada tabel torsi pengencangan baut di atas. Berikut cara menghitung dan membacanya.

Terdapat dua jenis baut atau sekrup yakni sekrup Allen dan sekrup segi enam dimana masing-masing memiliki kelas atau grade. Masing-masing sekrup memiliki jenis ukuran dalam (Hex). Ukurannya bisa Anda lihat di bagian Thread (A/F) kolom sebelah kanan.

Misalnya, Anda memiliki baut segi enam ukuran M20 dengan Grade 12.9, maka satuan yang diperlukan untuk sekrup ukuran M20 Dengan Grade 12.9 yaitu sebesar 696 Nm atau 514 lbf ft.

Penutup

Demikian informasi mengenai torsi pengencangan baut yang bisa Anda cermati sebelum memasang baut pada rangkaian mesin. Pastikan untuk menyesuaikan jenis dan ukuran baut yang akan Anda pasang.

Proses pengencangan baut ini tidak mudah dan perlu dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan profesional. Salah satu perusahaan yang melayani jasa pengencangan baut adalah PT. Brewdets Karya Mandiri. Hubungi kami sekarang juga untuk informasi selengkapnya.